Senin, 07 November 2016

TUGAS KERJA PROYEK TKJ

  
PROPOSAL USAHA MENDIRIKAN SALON
Disusun Oleh :
Shella Salamatul Hayya
XII TKJ-1 






SMK MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA 
TERAKREDITASI A
JALAN RUMAH SAKIT NO. 29 TELP . (0265) 327-380 FAX. (0265) 327-380 TASIKMALAYA 
 



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk Nya dalam menyelesaikan makalah ini, shalawat salam juga terpanjatkan kehadirat Rasulullah Muhammad SAW.  Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat. Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga proposal usaha mendirikan salon kecantikan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………        i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..        ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..  1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ……………………………………….…………   2
BAB II PEMBAHASAN ………………………….………………………..   3
2.1 Modal …………………………………………………..................  3
2.2 Tempat usaha ……………………………………………………..  4
2.3 Manajemen Sumber daya manusia ……………………………..… 4
2.4 Manajemen Keuangan …………………………………………….  5
2.5 Manajemen Operasional ( Produksi) …………..………………….   8
2.6 Manajemen Pemasaran …………………………………………....   10
2.7 continuitas Usaha  …... …………………………………………….  13
BAB III Profil Usaha……………………………………………………..…...   14
3.1 Deskripsi Usaha ……………………………………………….….……  14
3.2 Visi & Misi Usaha .......................................................................................... 15
 3.3 Resiko USaha ............................................................................................. 16
     A. Pengertian Risiko Usaha
     B. Macam - Macam  Risiko Usaha
     C. Risiko Yang Akan Terjadi
     D. Langkah Dasar Untuk Mengelola Risiko Yang Terjadi
3.4 Kepemimpnan.................................................................................................. 17
3.5 Surat Keputusan Izin Usaha.............................................................................18
BAB V PENUTUP......................................................................................................19
Kesimpulan..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..…...…  20


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang, sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri, jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan. Selain itu dengan membuka usaha sendiri kita tidak hanya membantu diri kita tetapi juga membantu orang lain dengan memberi kesempatan mereka bekerja pada usaha kita. Karena itu saya turut mendukung niat Anda untuk membuka usaha.
Adapun bidang usaha yang penulis minati adalah usaha salon, dengan alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak pernah habis. Terutama wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya merawat kecantikan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Wanita dulu biasa melakukan perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan tradisional yang diolah sendiri. Jaman sekarang yang serba praktis ini, wanita tidak lagi membuat ramuan kecantikan sendiri namun bisa membelinya dalam kemasan siap pakai di toko-toko. Namun, walau banyak alternatif perawatan tubuh yang dapat dilakukan sendiri di rumah, namun beberapa hal tetap harus dibantu orang lain misalnya gunting rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang dimanjakan, sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath, facial atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang mengerjakannya. Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah perasaan wanita di salon.
Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut yang tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan, rebonding atau disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan dan kaki yang lentik dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa salon sebab sulit dilakukan sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan kecantikannya semakin variatif misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan perawatan kesehatan seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa salon sudah menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak ke salon. Bahkan cewek paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di salon bukan?
Bukan hanya wanita, namun pria juga tidak mau ketinggalan. Buat pria yang peduli dengan penampilannya maka sekedar gunting rambut dan pijat saja tidak cukup. Pria saat ini juga ingin punya penampilan bak model dan peragawan . Tampil dengan kulit wajah yang halus, kulit tubuh yang lebih terawat, tidak terlalu banyak bulu, kuku yang rapi, juga gaya rambut ala "Tao Ming Tse”. Tren pria metro seksual memang "menjadi pemicu meningkatnya jumlah pria yang datang ke salon
1.2 Tujuan dan Manfaat Dari Usaha Salon Kecantikan
Jika tujuan seseorang memulai  usaha adalah untuk mencari uang, maka sebetulnya ada banyak jalan yang bisa ditempuh salah satunya dengan membuka usaha sendiri. Tak heran bila banyak orang yang dulunya kerja di  tempat yang bergengsi dan ternama akhirnya keluar dari pekerjaanya hanya untuk mencari keuntungan lebih.
Tujuan usaha salon kecantikan tidak lebih dan tidak lain adalah memperoleh keuntungan karena semua orang yang berbisnis mulanya berawal dari niatan dan keinginan mereka untuk memperoleh keuntungan sehingga muncul ide untuk menjalankan usaha dari keinginan mereka tersebut. Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal tersebut bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain itu, masih banyak tujuan-tujuan para pengusaha yang ingin mereka raih dan tujuan antara satu dan yang lainnya bisa saja berbeda.
Berbinis juga mengajarkan untuk melatih pola pikir kita menjadi produktif dan kreatif , karena semakin kita menginginkan sesuatu pastinya kita akan giat untuk mendapatkan kepuasan yang kita inginkan. Jika anda sudah merasakan dunia usaha maka tak heran bila anda selalu mempunyai keinginan untuk terus meningkatkan usaha anda tersebut. Berbisnis memang membuat kita merasa senang dan puas menjalaninya. Apalagi jika kita mempunyai banyak relasi yang membuat usaha kita semakin maju. Jika kita sudah menjalani usaha dan telah tahu apa hasilnya tentunya kita merasa bangga dan puas dengan hasil usaha kita.
Dengan membuka usaha sendiri maka anda dapat mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk menentukan masa depan sendiri, karena di sisi lain anda tidak terikat kontrak kerja dengan orang lain. Dengan membuka usaha sendiri anda dapat mencari keuntungan yang lebih dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Yang kedua dengan mendirikan Usaha Salon Kecantikan maka anda dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah pengangguran. Selanjutnya adalah meningkatkan status sosial ekonomi, pandangan orang terhadap anda yang semula hanyalah seorang pekerja kini perlahan-lahan mulai berubah kini mereka memandang anda adalah seorang pimpinan di sebuah perusahaan meskipun itu perusahaan anda sendiri, secara otomatis ini akan meningkatkan status sosial anda di masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Modal

Usaha Salon kecantikan ini adalah milik bersama yang beranggotakan 2 orang, modal awalnya adalah 7.000.000,-. Dan masingmasing anggota menginfestasikan uang/modalnya sebesar 3.500.000,- uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan-peralatan dan perlengkpan-perlengkapan, seperti halnya usaha lain usaha ini memiliki perencanaan baik dari segi, SDM, pemasaran, produksi dan keuangannya, adapun pembelanjaan uang tersebut adalah :

2.      Peralatan
  •              Alat kecantikan : Rp. 1.000.000.-
  •              Kosmetik : Rp. 2.000.000,-
3.      Perlengkapan :
  •             Cermin dll : Rp. 500.000,-

Keseluruhan pengeluaran peralatan dan perlenglapan adalah Rp. 3.500.000, dan sisanya akan diunakan untuk biaya oprasional yang dipastikan akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Modal yang kita punya ini sangat sedikit, namun dengan uang hanya bermodal Rp. 7.000.000,- bias mendirikan usaha salon sderhana, untuk pembesaran usaha adalah proses dari kehidupan usaha salon kecantikan ini.

Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya tidak jauh dari perumahan masyarakat dengan maksud mempermudah membangun  komunikasi dan proses pemasarannya, gedung dan tanah ini kami sewa dengan harga Rp250.000 / bulan, dengan biaya sewa air dan listrik sendiri, karena latar belakangusaha ini adalah memberikan pelayanan berupa periasan dan hal lain yang berkaitan dengan kecantikan.
2.2 Karyawan Salon
Bisnis ini adalah milik bersama dengan modal gabungan, adapun tenaga kerja yang di gunakan hanya 2 orang, dan dibutuhkan keahlian husus bagi karyawan yang direkreut seperti hairstylist, kapster, dll., oleh karena itu pengrekrutan karyawan kita lakukan dengan cara :

1.      Memasang pengumuman membutuhkan tenaga hairstylis & kapster berpengalaman. Caranya, dengan menempelkan kertas di salon Anda, memasang iklan membutuhkan tenaga kerja di surat kabar setempat atau meminta referensi dari hairstylist.
2.      Kerjasama dengan sekolah penata rambut atau kursus kecantikan dalam menyalurkan siswanya. Biasanya siswa training center belajar sekaligus praktek kerja selama jangka waktu tertentu . Setelah masa belajar selesai dan mendapat sertfikat siswa bebas memilih bekerja di salon lain. Untuk tenaga kerja, kami pilih yang sudah berpengalaman sebelumnya dan mempunyai sertifikat, untuk menjaga mutu salon.

. jika sudah didapatkan kriteria karyawan yang diinginkan maka pelatihan tenaga kerja tersebut adalah dengan memberikannya konsep konsep pemeliharaan kecantikan dari bukubuku dan dari sumberlain dari internet maupun pengalaman individu dari ahli yang sudah terbukti masakannya.
Kompensasi dari masing-masing tenaga kerja tersebut adalah Rp. 700.000,- juga kami berikan fasilitas makan. Semua tenaga kerja diberikan fasilitas dan kompensasi yang sama, karena tidak ada posisi atatau hirarki yang signifikan,  semua pekerja adalah karyawan. Adapun sistem penggajian tersebut diatas yang kita pilih dari beberapa konsep penggajian. Tapi juga kita tawarkan konsep penggajian lain kepada karyawan. yang kita gunakan beberapa konsep penggajian karyawan salon :
1.      Uang makan perhari. Uang makan ditetapkan harian untuk satu kali makan sejumlah tertentu misalnya Rp 7.500,- perhari dan diberikan bulanan. Uang makan diberikan proporsional, sehingga jika mereka tidak masuk kerja maka uang makan bisa dipotong sejumlah hari tidak masuk kerja. Disini kita  mempunyai sistem absensi yang bisa mendeteksi hadir tidaknya seorang pegawai.
2.      Bagi hasil dari pelanggaan yang dilayani.Untuk berbagai perawatan bisa ditetapkan bagi hasil dari ongkos perawatan yang masuk antara salon dengan tenaga kerja. Misalnya untuk potong rambut bagi hasil 70% untuk salon dan 30% untuk hairstylist. Jika ongkos potong rambut Rp 15.000,- per pelanggan dan hairstylist kita telah melayani 3 pelanggan maka dia mendapat bagi hasil Rp 15.000 x 3x 30% = Rp 13.500,- , sisanya adalah bagian salon kita. Sehingga makin mahal ongkos perawatan maka makin besar juga bagi hasilnya. Untuk perawatan seperti manicure/ pedicue, luluran, refleksi kaki bisa ditetapkan prosentase yang sama atau berbeda, dan lain sebagainya.
3.      Jika tidak menerapkan bagi hasil maka bisa juga diterapkan sistem komisi yang besarnya tetap dari tiap pelanggan yang dilayani. Misalnya dari komisi Rp 5.000,- dari tiap pelanggan yang dilayani tenaga kerja salon. Jika dia melayani 10 orang perhari maka dia mendapat Rp 50.000,- per hari. Disini berapapun jumlah ongkosnya maka komisi yang didapat tetap sama.
4.      tidak lupa juga bahwa para tenaga kerja di salon kami juga kemungkinan mendapat tip dari para pelanggan.Namun tip ini tentu sepenuhnya menjadi milik mereka, bukan milik salon. Yang pasti semakin banyak pelanggan yang dilayani dengan pelayanan yang memuaskan kemungkinan mendapatkan tips juga lebih besar.
2.3   Rencana kegiatan Operasional
Kegitan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri yang dapat ngontrak, dimulai dari persiapan pekerjaan, menyiapkan alat-alat make up salon, dan perawatan lainnya, pemotongan rambut dngan gunting dll.
Selanjutnya karyawan akan standbay menunggu pelanggan, jika ada pelanggan lalu ditawarkan jasa pelayana yang kami sediakan untuk kemudian dikerjakan.
 Proses pekerjaannya sendiri dilakukan oleh 2 orang karyawan yang dipekerjakan secara bersamaan, dengan dengan melayani 1 orang pelanggan oleh 1 orang, adapun jasa pelayanan yang kami sediakan adalah  :
  1. Gunting cuci blow : Rp. 20.000,- _Rp. 30.000,-
  2. Creambath buah : Rp. 20.000,-
  3. Hair Energy : Rp.30.000,- _ Rp. 40.000,-
  4. Hair Aroma therapy (anti stress) : Rp. 40.000,- _ Rp.50.000,-
  5. Bonacure hair therapy : Rp.100.000,-
  6. Clinical hair treatment : Rp. 60.000,- _ Rp. 80.000,-
  7. cat Uban : Rp. 50.000,- _ Rp. 80.000,-
  8. Rebonding : Rp. 120.000,-
  9. perming : Rp. 60.000,- _ Rp. 120.000,-
  10. make Up : Rp. 50.000,- _ Rp. 300.000,-
  11. Sanggul : Rp. 30.000,-
  12. Hair do : Rp. 30.000,-
  13. body scrub : Rp. 60.000,-
  14. Ficial Scrub : Rp. 20.000,-
  15. Pedicure : Rp. 30.000,-
  16. Refleksi : Rp. 30.000,-
  17. Potong Rambut : Rp. 15.000,-

2.4  Manajemen Keuangan
Modal yang digunakan adalah modal 100% milik sendiri, usaha milik bersama yang sumbernya dari 2 orang. dan modal  pertama bisnis ini adalah sebesar Rp. 7.000.000,- yang dibagi masing-masing orang Rp. 3.500.000 dan digunakan untuk membeli
1.      Peralatan
  •             Alat kecantikan : Rp. 1.000.000.-
  •            Kosmetik : Rp. 2.000.000,-
2.      Perlengkapan :
  •            Cermin dll : Rp. 500.000,-
3.      biaya Perawatan Rp.100.000,- / Bulan
4.       gaji 2 orang @ Rp 700.000,-.  / Bulan
5.      Biaya listrik Rp. 150.000,- / Bulan
6.      tambahan Modal salon : Rp. 500.000,- / Bulan
7.      sewa gedung : Rp. 250.000,- / Bulan

Dengan perincian diatas dapat dihitung perkiraan pendapatan bisnis ini dalam jangka waktu 1 Tahun, Usaha kecil ini tidaklah memerlukan perincian yang rumit, oleh karena itu akan lebih jelas tergambarkan dengan pembukuan sebagai  berikut :



Jurnal
No
Keterangan
Debit
Kredit
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7

8..
- Kas
- Modal
- Peralatan
- Kas
- Perlengkapan
- Kas
- Biaya Perawatan
 Kas
- Biaya tenaga kerja 2 orang
- Kas
- Biaya listrik
- kas
- Biaya tambahan modal salon
- Kas
- Sewa gedung
- kas
Rp 7.000.000,-

Rp 3.000.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 1.200.000,-

Rp. 16.800.000,-

Rp. 1.800.000,-

Rp.6.000.000

Rp 3.000.000,-


Rp 7.000.000,-

Rp 3.000.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 1.200.000,-

Rp. 16.800.000,-

Rp. 1.800.000,-

Rp. 6.000.000,-

Rp 3.000.000,-


Minimal Pendapatan dalam 1 bulan :
  1. Dari potong Rambut : 3.000.000,-/ bulan
  2. Dari penyucian dan perawatan Rambut : 3.000.000,- / bulan
  3. Dari makeup : 3.000.000,- / bulan
Jumlah minimal pendapatan / bulan                               : Rp. 9.000.000,-


Laporan Laba-rugi dalam 1 bulan


Pendapatan
  1. Dari potong Rambut : 3.000.000,-/ bulan
  2. Dari penyucian dan perawatan Rambut : 3.000.000,- / bulan
  3. Dari makeup : 3.000.000,- / bulan
Jumlah minimal pendapatan 1 Tahun                            :

Biaya- Biaya
-    Peralatan                             : Rp. 3.000.000,-
-    Perlengkapan                      : Rp. 500.000,-
-    biaya Perawatan                 : Rp.1.200.000,-
-    gaji 2 orang @                    : Rp 16.200.000,-.
-    Biaya listrik                        : Rp. 1.800.000,-.
-    Tambahan modal salon      : Rp.6.000.000,-
-    Sewa                                  : Rp 3.000.000,-
Jumlah Biaya

Laba Bersih





Rp. 108.000.000,-









Rp. 31.700.000,-

Rp. 76.300.000,-



2.6 Rencana Pemasaran

Bisnis Usaha salon kecantikan ini mungkin sudah banyak yang mendirikan, namun disamping itu masih banyak juga pelayanan yang kurang memuaskan pelanggan, layaknya candu, jika seseorang sudah mencoba suatu salon dan merasa nyaman, maka orang tersebut akan jadi pelanggan tetap, oleh karena itu pelayanan yang ekstra adalah langkah awal dalam memulai persaingan dengan usaha lain.
Promosi yang lain adalah dengan membuat brosur dan pasang iklan di beberapa media, termasuk internet..
Penelitian tentang saingan pun akan berpengaruh bagi proses pemasaran produk makanan ini, oleh karena itu kami pun meneliti para pesaing dengan meneliti jenis-jenis pelayanan, ekurangan dan kelebihannya secara spesifik, shingga perusahaan salon kecantikan ini mempunyai nilai lebih dari salon biasa, yaitu dengan harga yang murah dan prlayanan yang lebih memuaskan.
Selain itu kita juga menggunakan beberapa konsep bauran promosi, manfaatnya dengan mengoptimalkan proses promosi maka akan lebi mudah juga dalam memasarkan produk usaha ini, kita akan coba semua teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan kami seleksi cara yang mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut antara lain :

1. Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
2. Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
4.  Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".

2.7 Kelanjutan Usaha

Rencana Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang beradaptasi dilokasi dan waktu apapun,karena segi peralatan yang sederhana dan bahan baku yang gampang di dapat.
Selanjutnya jika usaha kecil ini sukses dalam waktu 1 tahun, maka akan di usahakan terus supaya keuntungannya tetap seimbang bahkan bisa lebih besar, dengan cara dasar yang sudah tertulis diatas, menggunakan beberapa strategi pemasaran dan meneliti kelemahan pesaing maka akan lebih mempermudah menarik pelanggan.
Dalam segi keuangan sendiri akan jelas terealisasikan jika keuntungan sebesar Rp. 76.300.000,- , dan akan kami gunakan untuk pembelian bahan baku makanan selanjutnya dengan taksiran biaya 30% dari keuntungan dan 20% persen akan kita tabungkan, lalu yang 50% akan kami bagi keuntungannya. Memang tidak terlalu besar dari pembagian keuntungannya, namun ini adalah awal dari usaha yang akan terus berkembang yang ahirnya akan meraup keuntungan yang lebih dari layak.
 BAB III
Profil Usaha
3.1 Deskripsi Umum Perusahaan
Nama Perusahaan          :  Queen Beauty Salon
Tanggal berdiri                 :   28 Januari 2017
Alamat Perusahaan        :  Jl.Gerilya No.13 Temanggung 56232
Jenis Perusahaan           : Salon Kecantikan
Jumlah Karyawan           : 15 orang
Produk                             : Kecantikan
Email                                : beautyqueen@gmail.com
3.2  Visi & Misi usaha 
Visi:
  1. Memberikan pelayanan kecantikan,tata rias rambut,tata rias wajah dengan mengedepankan kepuasan pelanggan
  2. Menjadikan Queen Beauty Salon unggul dalam mutu dan pelayanan
  3. Mensejahterakan Karyawan
Misi:
  1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan secara terus-menerus
  2. Menggunakan produk-produk berkualiatas dan aman dalam memberikan pelayanan/perwatan.
  3. Memegang teguh prinsip kejujuran dan kedisiplinan dalam memberikan pelayanan.
  4. Menjadikan kepuasan pelanggan sebagai tolak ukur keberhasilan salon
  5. Menjadikan seluruh pelanggan Tania sebagai bagian yang terpenting dari Tania salon.
  6. Komitmen kuat dalam menjaga kualitas pelayanan
  7. Memberikan “Garansi pelayanan pasti memuaskan, gratis perawatan ulang bila pelanggan tidak puas”.Berusaha untuk memberikan mangfaat yang positif bagi lingkungan di sekitar salon.
 BAB IV 
3.3 Resiko Usaha

  A.    Pengertian Risiko Usaha
Pengertian risiko usaha menurut para ahli :
     1.      Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu
     2.      Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian
    3.      Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
    4.      Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
Kesimpulannya :
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.
Ada 2 karakteristik risiko:
a.        Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
b.         Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian
Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :
     1.   Perencanaan yang kurang matang
     2.  Kurangnya modal 
     3.  Bakat yang tidak cocok
     4.  Kurang pengalaman
     5.  Lemahnya pemasaran
     6.  Tidak mempunyai semangat berwirausaha 
     7.  Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

B.     Macam-Macam Risiko
*      Menurut sifat, dibedakan :
  1.         Risiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya 
2.      Risiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
     3.  Risiko Fundamental
Yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

C.    Risiko Yang Mungkin Akan Terjadi
            1.      Risiko bagi Usaha adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha itu sendiri. Risiko usaha ini apabila timbul akan berakibat buruk bagi usaha yang sedang dijalankan. Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang berdampak bagi internal usaha. Risiko usaha internal diantaranya adalah :
                         a.      Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen
                        b.      Kehilangan dan kerusakan perangkat keras-lunak (hard-software) apabila memiliki karyawan yang tidak terampil dan kompeten
                         c.      Kehilangan karyawan / personil yang handal apabila tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggung jawab, kebijakan, kesalahpahaman manajeman internal.
                        d.      Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal pengiriman, kesalahan jumlah penagihan, dan kesalahan pelayanan purna jual. Akibat ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merek, dan kualitas.
                         e.      Kehilangan kepercayaan supliyer yaitu resiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Kebutuhan itu diantaranya persediaan bahan baku, alat kantor, tenaga kerja, dan lain-lain. Resiko ini bisa terjadi karena keterlambatan melakukan pembayaran ke pihak supliyer dan melanggar ketentuan perjanjian kerjasama. Akibat ditinggalkan oleh supliyer adalah kesulitan mencari pemasok yang baik, cepat, jujur, dan sesuai dengan kualitas perusahaan.
D.    Langkah Dasar Untuk Mengelola Resiko Usaha
  1.       Identifikasi (buat daftar) setiap risiko yang bisa terja 
  2.      Lakukan analisis dan rangking atau urutkan sesuai dengan besarnya dampak kerugian yang akan ditimbulkannya 
  3.      Tentukan uapaya-upaya untuk mengatasinya sesuai dengan urutan yang ada 
  4.       Lakukan upaya tersebut sesuai pilihan scenario yang telah dibuat   
  3.4  Kepemimpinan
     Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi. Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

  Dasar Hukum
Syarat Administrasi

Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Pedoman Penyelenggaraan Salon Kecantikan Di Bidang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011
Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2001 Tentang Pedoman Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
Keputusan walikota Bekasi Nomor 23 A Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2001 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta


BAB V
PENUTUP
                      3.6  Kesimpulan
Jenis usaha yang akan didirikan adalah menyediakan pelayanan salon kecantikan, mulai dari perawatan rambut, wajah dan anggota tubuh lainnya, selain itu juga menerima periasan atau make up pada pelanggan untuk acara tertentu..
Dengan beberapa bauran promosi dan meneliti kelemahan dan kelebihan pesaing akan bias mencari cela dimana usaha ini akan menggaet para pelanggan, jaringan yang luas serta didukung dengan pelayanan yang maksimal, maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas kelangsungan hidup usahanya. Keuntungan yang tidak mengecewakan bagi usaha seperti ini akan memberi jaminan bagi kelangsungan usaha dan tenaga kerja.
Dengan perkiraan keuntungan diatas maka dapat dipastikan juga perluasan usaha ini akan mudah terealisasikan.


DAFTAR PUSTAKA

  1. http://google.com
  2. http://wikipedia.com/Usahasalon/html.
  3. http://wikipedia.com/layoutpemasaran/html
  4. http://scribd.com/salonkecantikan/html
  5. Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994
  6. Jauch, lawrence R, Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan, Erlangga, Jakarta, 1993

Tidak ada komentar:

Posting Komentar